Label

Sabtu, 17 April 2010

Manusia dan Keadilan

Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles merupakan kelayakan dalam tindakan manusia.kelayakan dapa di artikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrim yang banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung tersebut menyangkut hubungan dua manusia ataupun benda. Jika kedua manusia memiliki kesamaan dan ukuran yang tetap, maka kedua manusiatesebut juga mendapatkan sesuatu yang sama. Banyak pendapat-pendapat yang muncul seperti paendapat Plato, Socrates, dan Kong Hu Cu. Keadilan menurut Plato yaitu seseorang yang bisa mengendalikan dirinya sendiri dan perasaannya dengan akal. Keadilan menurut Socrates adalahkeadilan akan tercipta jika warga Negara sudah merasa jika Pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan tidak membeda-bedakan. Sedangkan menurut Kong Hu Cu Keadilan adalah jika seseorang melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan keadaannya. Lalu menurut pendapat umum keadilan merupakan pengakuan dan perilaku yang seimbang antara hak dan Kewajiban.
Tetapi di Indonesia Keadilan belumlah tercipta, karena banyak orang-orang yang tidak mampu sering mendapatkan perlakuan yang tidak adil. Contohnya jika seorang warga yang tidak mampu melakukan pencurian, maka polisi akan terus menjalankan proses peradilan walaupun pencuri tersebut sedang dalam keadaan sakit, tetapi jika pejabat yang melakukan pencurian (korupsi) dan sudah tertangkap oleh polisi, proses peradilan akan ditunda jika pencuri (koruptor) tersebut dalam keadaan sakit. Perlakuan tersebut bukan hanya pada saat proses peradilan, tetapi pada saat di dalam penjara pun juga tidak adil. Terbukti jika warga biasa 1 sel penjara terdiri dari 7 sampai 10 orang, sedangkan jika orang-orang tinggi hanya ada 1 atau 2 orang dalam 1 sel penjara. Dari contoh di atas dapat kita simpulkan jika Keadilan di Indonesia masih belum merata. Tetapi kita harus mensupport dan membantu pemerintah untuk mewujudkan Keadilan.

Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang akan dikatakan seseorang sesuai hati nuranunya sendiri sesuai dengan kenyataan yang ada. Jujur juga berarti seseorang yang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Sebagian orang juga menyebut jujur itu adalah janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang terkandung dalam hati. Kita harus bisa melakukan Kejujuran walaupun Kejujuran itu sangatlah pahit. Artinya dengan kita jujur kita bisa menyakiti perasaan orang lain. Ada berbagai factor yang membuat kita tidak jujur, antara lain karena tidak rela, pengaruh lingkungan, social ekonomi, ingin populer dan lain-lain. Untuk mempertahankan suatu kejujuran, berbagai cara dapat dilakukan, namun demi sopan santun dan pendidikan, orang di perbolehkan berkata tidak jujur sampai pada batas-batas yang dapat dibenarkan.

Pemulihan Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang wajib menjaga namanya agar tetap baik di dalam lingkungannya. Terlebih jika seseorang menjadi teladan bagi orang-orang disekitarnya. Penjagaan nama baik sangat erat dengan tingkah laku kita, jika tingkah laku kita tidak baik atau tercela, maka bisa dipastikan nama baik kita pun juga bisa ikut hancur. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan kesalahannya yang telah di perbuat. Jika seorang manusia ingin menjadi teladan bagi orang-orang di sekitarnya, maka rang tesebut harus bisa menunjukkan sikap yang sopan dan santun. Jika nama kita sudah tidak baik di mata masyarakat maka itu akan susah untuk mengubahnya, karena orang akan tidak percaya lagi dengan semua yang dilakukan olehnya walaupun dia sudah membuktikan jika dia sudah berubah. Dan masyarakat juga membutuhkan waktu yang lama jika ingin percaya terhadap dia. Untuk memulihkan nama baik, manusia harus bertobat dan meminta maaf. Tidak hanya minta maaf di bibir melainkan dengan perbuatan dan tingkah lakunya.

Pembalasan
Pembalasan merupakan suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi tersebut dapat berupa tindakan yang serupa dan seimbang. Di dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat yang mengatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Pembalasaan yang diberikan yaitu pembalasaan yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan dan juga lingkungan di sekitarnya. Pergaulan yang bersahabat akan mendapat pembalasan yang bersahabat juga. Sebaliknya pergaulan yang penuh dalam kecurigaan juga akan mendapatkan pembalasaan yang tidak bersahabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar